Apa bedanya cold brew, cold drip, dan iced coffee? Semuanya merupakan kopi-kopi yang diseduh dingin. Namun, seringkali tiga jenis kopi ini memusingkan mereka yang masih awam dengan detailnya.
COLD BREW
Cold brew dibuat dengan memakai metode “perendaman” selama minimal 8 jam. Untuk menyeduh (brewing), yang digunakan umumnya adalah air biasa dengan suhu ruang atau dengan air dingin. Ini jugalah yang membedakan cold brew dengan kopi biasanya, kopi cold brew tidak pernah terkena paparan (suhu) panas sehingga tidak ikut mengekstraksi karakter acidity dari kopi. Selain itu, hasil cold brew pun cenderung dirasa lebih ringan dan istimewa.
Cold brew menggunakan faktor lamanya durasi/waktu ketimbang suhu panas untuk mengekstraksi kopi. Dan level gilingan yang umumnya dipakai dalam metode ini adalah medium-to-coarse. Sekarang sudah banyak alat-alat yang diproduksi untuk membuat kopi cold brew, jadi nggak hanya didominasi oleh Toddy saja. Beberapa rekomendasi alat untuk membuat cold brew sudah pernah dibahas di sini, sementara cara lengkap untuk membuatnya juga sudah pernah dibahas di sini.
![](https://static.wixstatic.com/media/835f6c_09c1e5eef3c04446850aafd70394cad5~mv2.png/v1/fill/w_800,h_771,al_c,q_90,enc_auto/835f6c_09c1e5eef3c04446850aafd70394cad5~mv2.png)
Membuat cold brew dengan Mizudashi.
COLD DRIP
Cold drip dibuat dengan metode tetesan. Jika cold brew bisa diseduh dengan memakai alat-alat manual brew yang umum ditemui seperti French press atau Eva Solo, maka cold drip ini memakai alat khusus yang memang didesain eksklusif untuk metode dripping.
Alat khusus untuk cold drip biasanya terdiri dari (minimal) 2 tabung utama, satu tabung yang berada paling atas untuk tempat ekstraksi kopi (yang akan diteteskan) dan satu tabung bagian bawah untuk menampung hasil seduhannya. Level gilingan kopi yang dipakai umumnya adalah coarse.
Nah, bedanya lagi dengan cold brew, kita tidak bisa mematok seberapa lama minimal waktu ekstraksi, namun lebih kepada seberapa cepat tetesan cairan kopi akan mengalir. Bisa dibilang, ekstraksinya selesai begitu kopi pada tabung bagian atasnya habis. Btw, pada alat-alat cold drip biasanya ada pengatur khusus untuk menyetel tetesannya apakah mau setiap 3 detik, 5 detik, dan seterusnya. Karena memakai sistem dripping, cold drip pun dirasa lebih intens dan sedikit lebih kuat dari cold brew.
![](https://static.wixstatic.com/media/835f6c_962339fe7cd043adaf4b550f3131888a~mv2.png/v1/fill/w_889,h_500,al_c,q_90,enc_auto/835f6c_962339fe7cd043adaf4b550f3131888a~mv2.png)
Proses dripping pada alat pembuat cold drip.
ICED COFFEE
Bahasa sederhananya, ya, adalah es kopi. Membuat iced coffee cukup gampang, hampir sama—bahkan sama—dengan menyeduh ala manual brew seperti biasanya. Setelah seduh biasa dengan air panas, maka kopi yang tadi akan didinginkan dengan menambahkan es batu lagi ke dalamnya. Atau, bisa juga dengan memakai cara ala Japanese iced coffee, yaitu menyeduh langsung ke atas server yang sudah ditambahkan es batu di dalamnya.
Karena diseduh seperti manual brew lazimnya, metode ini pun menggunakan air panas—namun dengan suhu yang tidak terlalu ekstrim. Rasa yang didapat umumnya sedikit lebih bitter dan lebih full bodied dibandingkan dengan cold brew.
![](https://static.wixstatic.com/media/835f6c_e0dd3baefa884b51b600d50cd26710f0~mv2.png/v1/fill/w_620,h_400,al_c,q_85,enc_auto/835f6c_e0dd3baefa884b51b600d50cd26710f0~mv2.png)
Iced coffee umumnya adalah kopi manual brew biasa yang ditambahkan es batu.
Demikianlah beda antara cold brew, cold drip dan iced coffee. Semoga nggak kebalik-balik, ya!
コメント